Berbicara tentangkonsep benih
paling tidak ada 3 hal yang perlu menjadi perhatian. Pertama apakah
biji, benih, dan bibit berbeda. Kedua apa pengertian benih itu sendiri. Ketiga
apa bagian-bagian dari biji. Keempat apa itu benih bermutu.
A.
Perbedaan Biji, Benih, dan Bibit
Biji merupakan suatu bentuk tanaman mini (embrio) yang masih
dalam keadaan perkembangan yang terkekang. Biji tersebut dapat tumbuh menjadi tanaman tanpa
campur tangan manusia misalnya terbawa perantaraan binatang. Benih ialah biji tanaman yang dipergunakan untuk keperluan
dan pengembangan usahatani, memiliki fungsi agronomis. Benih diartikan sebagai biji yang
telah mengalami perlakukan khusus sehingga dapat dijadikan sarana dalam
memperbanyak tanaman. Bibit yaitu benih/biji yang telah disemai sebelumnya yang
akan ditanam ke lahan/media tanam dan memenuhi persyaratan dalam budidaya
tanaman. Termasuk dalam kategori bibit yaitu hasil cangkokan, sambungan,
okulasi, kultur jaringan dan bibit hasil perbanyakan vegetatif lainnya.
Beberapa batasan tentang benih, biji, dan bibit adalah:
1.
Batasan struktural, secara anatomi struktural
biji sama dengan benih, yakni merupakan suatu bentuk
tanaman mini (embrio) yang keadaan perkembangannya masih terkekang,
berbeda dengan bibit adalah bentuk tanaman secara utuh yang terdiri daun, akar,
dan batang.
2.
Batasan fungsional, fungsi benih dan bibit
berbeda dengan fungsi biji, yakni benih adalah biji tanaman yang digunakan
untuk tujuan budidaya/bahan tanam.
3.
Batasan agronomi, benih dan bibit merupakaan sarana
produksi disamping sarana produksi yang lainnya, sehingga benih
sebagai komponen produksi harus memiliki kualitas tinggi untuk
menjamin produksi maksimal.
4.
Batasan teknologi, perlakuan teknologi sangat penting
bagi keamanan dan keselamatan benih dan bibit sehingga mutunya tetap
terjaga secara maksimal, produksi benih dan bibit sekaligus
menggambarkan/indikator kemajuan teknologinya.
B.
Pengertian
Benih
Selanjutnya pemerintah memberikan batasan yang lebih luas
tentang pengertian benih. Berdasarkan Peraturan
Menteri Pertanian No. 39/Permentan/ OT.140/ 8/2006, yang
dimaksud benih yaitu tanaman
atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak dan atau
mengembangbiakan tanaman. Berdasarkan
pengertian tersebut, maka benih tidak saja identik dengan biji namun bisa bagian
tanaman lainnya seperti daun, akar, dan batang.
|
Bagian-bagian Biji
Embrio yang perkembangannya sempurna terdiri komponen
sebagai berikut : epikotil (calon pucuk), hipokotil (calon batang, dan radikel
(calon akar) dan kotiledon (daun lembaga)
Biji terdiri dari 3 bagian dasar yaitu embrio, jaringan
penyimpan makanan dan pelindung biji.
1. Embrio
Embrio adalah suatu tanaman baru yang berasal dari
bersatunya gamet-gamet jantan dan betina pada suatu proses pembuahan. Embrio yang perkembangannya
sempurna akan terdiri dari komponen sebagai berikut : epikotil (calon pucuk),
hipokotil (calon batang), dan radikel (calon akar) dan kotiledon (keping biji).
Tanaman di dalam kelas Angiospermae
diklasifikasikan oleh banyaknya kotiledon. Tanaman monokotil mempunyai satu
kotiledon misalnya rerumputan (grasses)
dan bawang (Allium sp), sedangkan
tanaman dikotiled mempunyai dua kotiledon misalnya kacang-kacangan (Leguminosa).
2. Jaringan Penyimpanan Cadangan Makanan
Ada beberapa struktur yang dapat berfungsi sebagai jaringan
penyimpanan cadangan makanan. Struktur tersebut antara lain yaitu jaringan
penyimpan cadangan makanan pada tanaman dikotil terletak pada kotiledon,
sedangkan pada monokotil terletak pada endosperm. Kotiledon, misalnya pada
kacang-kacangan (Leguminosa),
semangka (Citrullus vulgaris Schrad),
labu ( Cucurbita pepo L). Endosperm, misalnya pada jagung (Zea
mays L), gandum (Triticum nucifera L),
dan pada kelapa (Cocus nuicifera L),
bagian dalamnya yang berwarna putih dan dapat dimakan itu adalah endospermnya.
Perisperm, misalnya pada family
Chenopodiaceae (Beta vulgaris L dan Spinacia oleraceae L) dan Caryophyllaceae (Dianthus sp
dan Agros temaa sp). Gametophyte
betina yang haploid, misalnya pada kelas Gimnospermae
yaitu pinus.
Cadangan makanan yang tersimpan
dalam biji umumnya terdiri dari karbohidrat, lemak, protein dan mineral.
Komposisi dan persentasenya berbeda-beda tergantung pada jenis biji. Biji bunga
matahari kaya akan fat/lemak, biji kacang-kacangan kaya akan protein, biji padi
mengandung banyak karbohidrat.Terdapat perbedaan di antara sub kelas monokotil
dan dikotil. Sub kelas monokotil, cadangan makanan dalam endosperm baru akan
diserap setelah biji masak dan dikecambahkan serta telah menyerap air. Benih
sorgum (Gambar 1.5.) menyimpan cadangan
makanan pada endosperm, tanaman ini termasuk pada kelas monokotil. merupakan
Sedangkan sub kelas dikotil, cadangan makanan yang terdapat dalam
kotiledon atau perisperm mulai diserap oleh embrio sebelum biji masak. Contoh :
kacang-kacangan (Leguminosa), bunga
matahari (Helianthus annuus L) dan
labu (Cucurb ita pepo L).
3. Pelindung Biji
Pelindung biji berupa kulit biji (testa) barasal dari integument ovule yang mengalami modifikasi selama proses
pembentukan biji berlangsung. Biasanya kulit luar biji keras dan kuat berwarna
kecoklatan sedangkan bagian dalamnya tipis dan berselaput. Kulit biji berfungsi
untuk melindungi biji dari kekeringan, kerusakan mekanis atau serangan
cendawan, bakteri dan serangga.
C.
Benih
Bermutu
Benih bermutu ialah benih yang dinyatakan sebagai benih yang
berkualitas tinggi dari tanaman unggul. Biasanya benih bermutu dalam budidaya
tanaman dikenal dengan benih unggul. Benih unggul mempunyai sifat-sifat unggul seperti
produksi dan mutu hasil yang tinggi, tanggap terhadap pemupukan, toleran
terhadap hama penyakit utama, umur genjah, tahan rebah dan tahan terhadap
pengaruh lingkungan yang buruk, yang dalam produksi dan penyalurannya telah
melalui sertifikasi.
Benih harus mampu menghasilkan
tanaman yang berproduksi maksimal dengan sarana teknologi yang maju. Sering
petani mengalami kerugian yang tidak sedikit baik dari segi biaya maupun waktu
yang berharga akibat penggunaan benih yang bermutu rendah. Meskipun produksi
tanaman dipengaruhi kondisi iklim dan tanah, namun perlu diingat bahwa benih
menjadi salah satu faktor penentu
produksi tanaman. Mutu benih bisa dilihat dengan cakupan mutu genetik,
fisiologik, dan fisik.
1. Mutu Genetik
Mutu genetik
merupakan penampilan benih murni dari spesies atau varietas tertentu yang
menunjukan identitas genetik dari tanaman induknya, mulai dari benih penjenis,
benih dasar, benih pokok, dan benih sebar.
2. Mutu Fisiologik
Mutu
fisologik menampilkan kemampuan daya
hidup atau viabilitas benih mencakup daya kecambah, dan kekuatan tumbuh benih.
Benih yang dipanen pada saat masak fisiologis memiliki mutu fisiologik yang
bagus, karena memiliki kemampuan awal perkecambahan yang maksimum. Mutu
fisiologik benih juga tercermin dari daya simpan selama periode tertentu, serta
bebas dari kontaminasi hama dan penyakit.
3. Mutu Fisik
Mutu fisik merupakan penampilan
benih secara prima bila dilihat secara fisik. Mutu fisik benih dapat ditandai
dengan bentuk yang bernas. Jika benih berada dalam satu wadah, maka mutu fisik
benih ditandai dengan ukuran yang homogen, bersih dari campuran benih lain, dan
biji gulma, serta bebas dari berbagai kotaminan lainnya.
Berdasarkan cakupan mutu di atas,
maka mutu suatu benih dapat dilihat dari faktor kebenaran varietas, kemurnian
benih, daya kecambah, dan kekuatan tumbuh. Lebih luas lagi, bahwa suatu benih
dinyatakan bermutu jika memenuhi standar minimum dan standar maksimum. Standar
minimum meliputi kemurnian benih, daya kecambah, dan kekuatan tumbuh. Standar
maksimum meliputi kadar air benih, persentase biji tanaman lain, gulma, dan
kontaminan-kontaminan lain, serta bebas hama dan penyakit.
DAFTAR
RUJUKAN
Kartasapoetra, A.G. 2003. Teknologi Benih Pengolahan Benih dan Tuntutan Praktikum. Cetakan
Ke-4. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Sutopo, L. 2002. Teknologi
Benih. Cetakan 5. Jakarta : PT.
Raja Grafindo Persada.
Sutopo, L. 2010. Teknologi
Benih Edisi Revisi. Cetakan 7. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
http://blog.ub.ac.id/.
Stuktur Benih dan Tipe Perkecambahan. Diakses tanggal 26 Nopember 2012.
http://kamusbahasaindonesia.org/. Kamus Bahasa Indonesia Online. Diakses
tanggal 30 Nopemeber 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar