Sabtu, 18 Mei 2013

KONSEP BENIH

Berbicara tentangkonsep benih paling tidak ada 3 hal yang perlu menjadi perhatian. Pertama apakah biji, benih, dan bibit berbeda. Kedua apa pengertian benih itu sendiri. Ketiga apa bagian-bagian dari biji. Keempat apa itu benih bermutu. 



A.    Perbedaan Biji, Benih, dan Bibit

Biji merupakan suatu bentuk tanaman mini (embrio) yang masih dalam keadaan perkembangan yang terkekang. Biji tersebut dapat tumbuh menjadi tanaman tanpa campur tangan manusia misalnya terbawa perantaraan binatang. Benih ialah biji tanaman yang dipergunakan untuk keperluan dan pengembangan usahatani, memiliki fungsi agronomis. Benih diartikan sebagai biji yang telah mengalami perlakukan khusus sehingga dapat dijadikan sarana dalam memperbanyak tanaman. Bibit yaitu benih/biji yang telah disemai sebelumnya yang akan ditanam ke lahan/media tanam dan memenuhi persyaratan dalam budidaya tanaman. Termasuk dalam kategori bibit yaitu hasil cangkokan, sambungan, okulasi, kultur jaringan dan bibit hasil perbanyakan vegetatif lainnya.
Beberapa batasan tentang benih, biji, dan bibit adalah:
1.      Batasan struktural, secara anatomi struktural biji sama dengan benih,   yakni merupakan suatu bentuk tanaman mini (embrio) yang keadaan perkembangannya masih terkekang, berbeda dengan bibit adalah bentuk tanaman secara utuh yang terdiri daun, akar, dan batang. 
2.      Batasan   fungsional, fungsi benih dan bibit berbeda dengan fungsi biji, yakni benih adalah biji tanaman yang digunakan untuk tujuan budidaya/bahan tanam.
3.      Batasan agronomi, benih dan bibit merupakaan sarana produksi disamping sarana produksi yang lainnya, sehingga  benih sebagai komponen produksi  harus memiliki kualitas tinggi untuk  menjamin  produksi  maksimal. 
4.      Batasan teknologi, perlakuan teknologi sangat penting bagi keamanan dan keselamatan benih dan bibit sehingga mutunya tetap terjaga secara maksimal, produksi benih dan bibit sekaligus menggambarkan/indikator kemajuan  teknologinya.
B.     Pengertian Benih

Selanjutnya pemerintah memberikan batasan yang lebih luas tentang pengertian benih. Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 39/Permentan/ OT.140/ 8/2006, yang dimaksud benih yaitu tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak dan atau mengembangbiakan  tanaman. Berdasarkan pengertian tersebut, maka benih tidak saja identik dengan biji namun bisa bagian tanaman lainnya seperti daun, akar, dan batang.

Bagian-bagian Biji 
Embrio yang perkembangannya sempurna terdiri komponen sebagai berikut : epikotil (calon pucuk), hipokotil (calon batang, dan radikel (calon akar) dan kotiledon (daun lembaga)

Biji terdiri dari 3 bagian dasar yaitu embrio, jaringan penyimpan makanan dan pelindung biji.
1.  Embrio
 Embrio adalah suatu tanaman baru yang berasal dari bersatunya gamet-gamet jantan dan betina pada suatu  proses pembuahan. Embrio yang perkembangannya sempurna akan terdiri dari komponen sebagai berikut : epikotil (calon pucuk), hipokotil (calon batang), dan radikel (calon akar) dan kotiledon (keping biji). Tanaman di dalam kelas Angiospermae diklasifikasikan oleh banyaknya kotiledon. Tanaman monokotil mempunyai satu kotiledon misalnya rerumputan (grasses) dan bawang (Allium sp), sedangkan tanaman dikotiled mempunyai dua kotiledon misalnya  kacang-kacangan (Leguminosa).
 2.  Jaringan Penyimpanan Cadangan Makanan
Ada beberapa struktur yang dapat berfungsi sebagai jaringan penyimpanan cadangan makanan. Struktur tersebut antara lain yaitu jaringan penyimpan cadangan makanan pada tanaman dikotil terletak pada kotiledon, sedangkan pada monokotil terletak pada endosperm. Kotiledon, misalnya pada kacang-kacangan (Leguminosa), semangka (Citrullus vulgaris Schrad), labu ( Cucurbita pepo L). Endosperm, misalnya pada jagung (Zea mays L), gandum (Triticum nucifera L), dan pada kelapa (Cocus nuicifera L), bagian dalamnya yang berwarna putih dan dapat dimakan itu adalah endospermnya. Perisperm, misalnya pada family Chenopodiaceae (Beta vulgaris L dan Spinacia oleraceae L)  dan Caryophyllaceae (Dianthus sp dan Agros temaa sp). Gametophyte betina yang haploid, misalnya pada kelas Gimnospermae yaitu pinus.
Cadangan makanan yang tersimpan dalam biji umumnya terdiri dari karbohidrat, lemak, protein dan mineral. Komposisi dan persentasenya berbeda-beda tergantung pada jenis biji. Biji bunga matahari kaya akan fat/lemak, biji kacang-kacangan kaya akan protein, biji padi mengandung banyak karbohidrat.Terdapat perbedaan di antara sub kelas monokotil dan dikotil. Sub kelas monokotil, cadangan makanan dalam endosperm baru akan diserap setelah biji masak dan dikecambahkan serta telah menyerap air. Benih sorgum (Gambar  1.5.) menyimpan cadangan makanan pada endosperm, tanaman ini termasuk pada kelas monokotil.  merupakan  Sedangkan sub kelas dikotil, cadangan makanan yang terdapat dalam kotiledon atau perisperm mulai diserap oleh embrio sebelum biji masak. Contoh : kacang-kacangan (Leguminosa), bunga matahari (Helianthus annuus L) dan labu (Cucurb ita pepo L).
3.  Pelindung Biji
Pelindung biji berupa kulit biji (testa) barasal dari integument ovule yang mengalami modifikasi selama proses pembentukan biji berlangsung. Biasanya kulit luar biji keras dan kuat berwarna kecoklatan sedangkan bagian dalamnya tipis dan berselaput. Kulit biji berfungsi untuk melindungi biji dari kekeringan, kerusakan mekanis atau serangan cendawan, bakteri dan serangga.

C.    Benih Bermutu

Benih bermutu ialah benih yang dinyatakan sebagai benih yang berkualitas tinggi dari tanaman unggul. Biasanya benih bermutu dalam budidaya tanaman dikenal dengan benih unggul. Benih unggul mempunyai sifat-sifat unggul seperti produksi dan mutu hasil yang tinggi, tanggap terhadap pemupukan, toleran terhadap hama penyakit utama, umur genjah, tahan rebah dan tahan terhadap pengaruh lingkungan yang buruk, yang dalam produksi dan penyalurannya telah melalui sertifikasi.

Benih harus mampu menghasilkan tanaman yang berproduksi maksimal dengan sarana teknologi yang maju. Sering petani mengalami kerugian yang tidak sedikit baik dari segi biaya maupun waktu yang berharga akibat penggunaan benih yang bermutu rendah. Meskipun produksi tanaman dipengaruhi kondisi iklim dan tanah, namun perlu diingat bahwa benih menjadi salah satu  faktor penentu produksi tanaman. Mutu benih bisa dilihat dengan cakupan mutu genetik, fisiologik, dan fisik.

1.   Mutu Genetik
Mutu genetik merupakan penampilan benih murni dari spesies atau varietas tertentu yang menunjukan identitas genetik dari tanaman induknya, mulai dari benih penjenis, benih dasar, benih pokok, dan benih sebar.   
2.   Mutu Fisiologik
Mutu fisologik menampilkan  kemampuan daya hidup atau viabilitas benih mencakup daya kecambah, dan kekuatan tumbuh benih. Benih yang dipanen pada saat masak fisiologis memiliki mutu fisiologik yang bagus, karena memiliki kemampuan awal perkecambahan yang maksimum. Mutu fisiologik benih juga tercermin dari daya simpan selama periode tertentu, serta bebas dari kontaminasi hama dan penyakit.
3.   Mutu Fisik
Mutu fisik merupakan penampilan benih secara prima bila dilihat secara fisik. Mutu fisik benih dapat ditandai dengan bentuk yang bernas. Jika benih berada dalam satu wadah, maka mutu fisik benih ditandai dengan ukuran yang homogen, bersih dari campuran benih lain, dan biji gulma, serta bebas dari berbagai kotaminan lainnya.
Berdasarkan cakupan mutu di atas, maka mutu suatu benih dapat dilihat dari faktor kebenaran varietas, kemurnian benih, daya kecambah, dan kekuatan tumbuh. Lebih luas lagi, bahwa suatu benih dinyatakan bermutu jika memenuhi standar minimum dan standar maksimum. Standar minimum meliputi kemurnian benih, daya kecambah, dan kekuatan tumbuh. Standar maksimum meliputi kadar air benih, persentase biji tanaman lain, gulma, dan kontaminan-kontaminan lain, serta bebas hama dan penyakit.

DAFTAR RUJUKAN

Kartasapoetra, A.G. 2003. Teknologi Benih Pengolahan Benih dan Tuntutan Praktikum. Cetakan Ke-4. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Sutopo, L. 2002. Teknologi Benih. Cetakan 5. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Sutopo, L. 2010. Teknologi Benih Edisi Revisi. Cetakan 7. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
http://blog.ub.ac.id/. Stuktur Benih dan Tipe Perkecambahan. Diakses tanggal 26 Nopember 2012.
http://kamusbahasaindonesia.org/.  Kamus Bahasa Indonesia Online. Diakses tanggal 30 Nopemeber 2012.

Tidak ada komentar: